Minggu, 17 Januari 2010

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM MEKSIKO (GROUP A)



Asosiasi : Federacion Mexicana de Futbol Asociacion
Julukan : EL Tri
Seragam : Hijau-Putih
Kapten : Rafael Marquez
Pelatih : Javier Aguirre

Profile Singkat
TIDAK ada prestasi emas yang ditorehkan
Meksiko pada ajang Piala Dunia. Dari 13 kali
penampilan di putaran final, mereka paling jauh
hanya mampu menembus babak perempat final
pada 1970 dan 1986, pada dua kesempatan itu
Meksiko bertindak sebagai tuan rumah.
Sebagai jagoan zona CONCACAF, El Tri-julukan
Meksiko-adalah negara yang paling sering hadir di
kompetisi sepakbola antarnegara terakbar.
Sementara, Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan
(afsel) adalah penampilan kelima mereka secara
berturut-turut usai mendapat pencekalan FIFA
pada 1990 karena terbukti menggunakan jasa
pemain di luar batasan usia yang ditetapkan.
Di Afsel nanti, Meksiko akan dituntun oleh pelatih
Javier Aguirre. Dengan mengandalkan beberapa
bintang yang bermain di kompetisi Eropa seperti
Rafael Marquez (Barcelona), Carlos Vela (Arsenal),
Giovani dos Santos (Tottenham Hotspur) serta
veteran lokal Cuauhtemoc Blanco (Veracruz),
Meksiko siap menghajar lawan-lawan di babak
penyisihan grup A Piala Dunia, yaitu tuan rumah
Afsel, Uruguay dan finalis 2006, Prancis.
Meksiko memastikan langkah ke Afsel dengan
susah payah. Ditinggal dua pelatih Hugo Sanchez
dan Sven-Goran Eriksson mereka terseok-seok di
awal kualifikasi. Beruntung, Aguirre segera
datang, ditangan mantan arsitek tim La liga
Atletico Madrid tersebut, Meksiko mencatat lima
kemenangan dan satu hasil seri untuk lolos ke
putaran final Piala Dunia 2010.
Dengan meteri pemain yang ada, rasanya tidak
sulit bagi Aguirre untuk meracik formasi jitu.
Marquez pastinya jadi andalan di lini belakang,
sementara alur serangan akan dipercayakan
kepada 'si jenuis' Blanco.
Satu-satunya masalah hanya pada barisan depan.
Mereka belum memiliki striker maut yang bisa
merobek gawang lawan di setiap kesempatan.
Untuk mengatasi hal ini, Aguirre terpaksa
melakukan banyak eksperimen terlebih dahulu.
Blanco, Seniman Lapangan El Tri
Tua-tua keladi, itulah kalimat paling pas untuk
menggambarkan karakter Cuauhtemoc Blanco.
Menginjak usia 37 tahun dia masih sangat
terampil mengolah si kulit bundar di lapangan.
Blanco sudah dua kali tampil di Piala Dunia, yaitu
Prancis 1998 dan Korea-Jerpang 2002. Pada
masing-masing ajang tersebut, dia hanya
membukukan satu buah gol.
Blanco mencatatkan tinta emas di ajang Piala
Konfedarasi 1999. Dia meraih penghargaan
sepatu emas dengan membukukan 6 gol,
sekaligus menjadi pemain topskorer sepanjang
masa dengan 9 gol (3 gol sebelumnya di bukukan
pada 1996) bersama bintang Brasil Ronaldinho.
Ciri khas permainan Blanco adalah teknik tingkat
tingginya. Salah satu aksi yang paling dikenang
hingga kini adalah 'Cuautemina' di Piala Dunia
1998. Sebuah teknik meloloskan diri dari
kepungan lawan dengan menjepit bola diantara
kedua kaki sambil melakukan gerakan melompat.
Blanco sempat absen panjang dari Timnas sejak
perhelatan Copa Amerika 2007 silam. Namun
karena penampilan apik yang terus
diperlihatkannya di level klub, Aguirre
memutuskan kembali memakai jasanya.

Sumber: Okezone

Tidak ada komentar: