Selasa, 19 Januari 2010

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM HONDURAS (GROUP H)


Asosiasi : Federacion Nacional Autonoma de Futbol de
Honduras
Julukan : Los Catrachos
Seragam : Putih-Putih
Kapten : Amado Guevara
Pelatih : Reinaldo Rueda

Profile Singkat
HONDURAS negara penghasil pisang terbesar di
dunia adalah nama baru dalam kancah Piala
Dunia. Tim berjuluk Bicolor ini pernah sekali
menjadi kontestan Piala Dunia pada tahun 1982 di
Spanyol. Namun, tidak banyak yang bisa
dilakukan Honduras di PD 1982, setelah harus
tergabung dengan Irlandia Utara, Spanyol dan
Yugoslavia.
Prestasi terbaik Honduras terjadi ketika menjadi
peringkat ketiga Copa Amerika 2001 dan runner-
up di Piala Emas 1991. Selebihnya, negara yang
menggunaakan bahasa Spanyol sebagai bahasa
Nasional ini selalu kalah saing dengan Meksiko dan
Amerika Serikat.
Tahun 2009 adalah prestasi terbaik sepakbola
Honduras. Tim senior lolos ke Piala Dunia 2010,
sementara Tim U-17, U-20 juga lolos ke putaran
final Piala Dunia Junior. Untuk Tim U-23 tampil di
Olimpiade Beijing 2008.
Honduras sukses melewati babak kualifikasi zona
Concacaf dengan finish di urutan tiga. Honduras
berada di bawah Amerika Serikat dan Meksiko.
Tiket lolos ke putaran final akhirnya diraih pada 14
Oktober dengan menundukkan El Salvador lewat
gol tunggal Carlos Pavon. Selain itu, Kosta Rika
juga gagal menang atas AS.
Sebagai tim asal Amerika Tengah, Honduras
memiliki gaya permainan yang sedikit berbeda
dengan AS atau Meksiko. Honduras lebih
mengandalkan pada kekuatan pertahanan dan lini
tengah. Untuk serangan, pelatih Reinaldo Rueda
lebih menekankan pada serangan balik cepat.
Sayang, kendati memiliki barisan pemain
belakang yang cukup tangguh, Honduras tidka
memiliki kiper yang baik. Kiper Noel Valladares
banyak mendapat kritikan setelah kerap
melakukan kesalahan fatal yang berujung gol.
Selain itu, Honduras juga minim pengalaman
internasional yang berimbas pada lemahnya
mental pemain.
Pelatih asal Kolombia Reinaldo Rueda akan
menggunakan dua strategi andalan, yakni 4-4-2
dan 4-5-1. Formasi pertama akan digunakan bila
bermian di laga kandang dan mengejar
kemenangan. Sementara formasi kedua
dimainkan pada laga tandang.
Pada PD 2010 nanti, Honduras akan tergabung
dalam Grup H bersama Spanyol, Swiss dan Chili.
Peluang Suazo dkk cukup terbuka, asal tidak kalah
melawan Chili dan Swis.

Kecepatan David Suazo
Sebagai striker, kemampuan David Suazo cukup
mumpuni. Suazo yang kini tergabung dengan
Benfica, akan sangat dibutuhkan pengalamannya
bertanding dalam level tertinggi.
Pengalaman pemain 30 tahun ini adalah pernah
membela Inter Milan dan besar dengan Cagliari.
Suazo pun tak asing lagi dengan pertandingan
besar macam Serie A atau Liga Champions.
Bersama Timnas Honduras, Suazo sudah tampil
sebanyak 46 kali dan mencetak 16 gol. Kontribusi
besarnya turut mengantarkan Honduras melaju
ke Piala Dunia 2010, mewakili zona CONCACAF.
Suazo adalah potret pemain Honduras yang
sukses merumput di Eropa, kendati di musim ini
dirinya kehilangan tempat di Inter Milan, hingga
terpaksa dipinjamkan ke klub Portugal, Benfica.
Kecepatan tinggi adalah andalan utama David
Suazo. Dia mempunyai kekuatan fisik yang
prima. Sebagai striker, kecepatan dan kontrol bola
yang sempurna adalah modal utama. Namun,
Suazo yang terbiasa bermain di klub besar,
terbiasa dimanjakan dengan pemain bintang
lainnya. Di Honduras, Suazo sedikit harus lebih
berusaha mencari bola.

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM CHILI (GROUP H)


Asosiasi : Federacion de Futbol de Chile
Julukan : La Roja
Seragam : Merah-Biru
Kapten : Claudio Bravo
Pelatih : Marcelo Bielsa

Profile Singkat
GRAFIK penampilan Chili di ajang Piala Dunia
memang naik-turun, begitu juga keikutsertaan
mereka di ajang empat tahunan ini. Sempat
mengawali Piala Dunia pertama di Uruguay pada
1930 dan kandas di putaran pertama, Chili harus
absen di dua perhelatan berikutnya, sebelum
kembali tampil di Piala Dunia 1950 di Brasil.
Kembali gagal lolos dari fase penyisihan grup,
Chili kembali absen di dua Piala Dunia selanjutnya
(1954 & 1958). Pada 1962, Chili tak perlu bersusah
payah untuk tampil di putaran final karena
negaranya terpilih sebagai tuan rumah.
Momentum bermain di kampung halamannya
pun tak disia-siakan La Roja untuk menorehkan
tinta emas.
Lolos ke putaran dua mendampingi juara grup
Jerman Barat, Chili sukses melaju ke babak
semifinal setelah membungkam Uni Soviet 2-1 di
perempatfinal. Sayang, di babak empat besar
langkah mereka harus terhenti ditangan Brasil
yang menang 4-2. Namun, Chili mampu
mengobati kekecewaan kalah dari Brasil dengan
menundukkan Yugoslavia 1-0 dalam perebutan
juara ketiga.
Usai mencetak sejarah di kampung halamannya,
Chili kembali tampil inkonsisten. Sekalipun,
berhasil tampil di putaran final (1966, 1974 dan
1982) Chili hanya mentok di putaran pertama.
Setelah absen di tiga putaran, Chili kembali tampil
di Piala Dunia Prancis pada 1998. sukses melaju
ke putaran dua, langkah Chili kembali dihentikan
Brasil yang melibas mereka dengan skor telak 4-1.
Absen pada 2002 dan 2006, Chili kembali lolos ke
putaran final 2010. Perjuangan La Roja di babak
kualifikasi pun terbilang cukup apik. Mereka
berhasil lolos otomatis setelah mengakhiri sesi
kualifikasi di tempat kedua, di bawah Brasil.
Di putaran final nanti, Chili juga tergabung di grup
relatif mudah. Lawan yang mungkin pantas
diperhitungkan adalah jawara Spanyol.
Sementara dua tim lainnya, Honduras dan Swiss
di atas kertas mampu ditundukkan Humberto
Suazo dkk.

Humberto Suazo
Humberto Suazo pantas menjadi sorotan dalam
skuad Chili pada 2010 nanti. Bomber Monterrey ini
tampil apik pada babak kualifikasi lalu dengan
sumbangan 10 golnya atau hanya tertinggal satu
gol dari topskor Zona CONMEBOL, Luis Fabiano
(Timnas Brasil).
Mencetak banyak gol tampaknya telah mendarah
daging dalam diri Humberto. Bagaimana tidak,
pada 2006, bomber 26 tahun ini tampil sebagai
pencetak gol terbanyak baik di kancah nasional
maupun Internasional.
Koleksi 17 gol yang dilesakkannya sukses
mengungguli striker Timnas Inggris Peter Crouch
(16 gol) dan membuatnya mendapatkan
penghargaan sebagai "pencetak gol terbanyak
dunia 2006."

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM SWISS (GROUP H)


Asosiasi : Swiss Football Association
Julukan : Schweizer Nati
Seragam : Merah-Putih
Kapten : Alexander Frei
Pelatih : Ottmar Hitzfeld

Profile Singkat
SWISS boleh jadi hanyalah sebuah negara kecil
yang populasi penduduknya hanya 7.739.100
jiwa (sensus 2009) dengan luas wilayah 41.284
km persegi.
Namun, di sinilah markas besar PBB di Geneva,
markas FIFA di Zurich dan markas besar UEFA di
Nyon, serta termasuk negara yang memiliki
sistem perbankan terbaik di dunia. Ini adalah bukti
bahwa Swiss adalah negara netral yang aman
dan kondusif.
Namun, kendati negara yang ditempati oleh dua
organisasi sepakbola dunia, Swiss ternyata
beelum bisa bicara banyak bila bicara prestasi.
Prestasi terbaik negara pegunungan Alpen ini tiga
kali menembus babak perempat final pada PD
1934, 1938 dan 1954, ketika itu bestatus tuan
rumah.
Sisanya, dalam empat kali keikutsertaannya di
event terbesar sepakbola ini, tim berjuluk
Schweizer Nati ini hanya mampu menembus
babak kedua pada Piala Dunia 1994 di Amerika
Serikat dan 2006 di Jerman.
Sementara di Euro 2008, dengan status tuan
rumah bersama Austria, Swiss malah gagal total
dan masuk kotak di babak penyisihan grup.
Pelatih Ottmar Hitzfeld ditugaskan meloloskan
Swiss ke Afrika Selatan, pascakegagalan di Euro
2008. Hitzfeld mampu menjalankan misinya
dengan baik dan Swiss yang terbagung dalam
Grup 2 Zona Eropa, sukses lolos langsung.
Kekuatan utama tim ini terletak pada kolektivitas
permainan tanpa mengandalkan satu individu.
Tapi, Hitzfeld tetap mengedepankan nama-nama
besar seperti striker veteran Alexander Frei, Hakan
Yakin, Philippe Senderos dan Johan Vonlanten.
Pekerjaan rumah yang tersisa buat Hitzfeld adalah
masalah konsisten permainan. Armada Swiss
kerap kehilangan fokus selama 90 menit dalam
sebuah laga ketat. Bila bisa memperbaiki
kelemahan, Swiss bisa melenggang melewati
Grup H dengan peta persaingan antara Spanyol,
Honduras dan Chili.

Veteran Nati, Alexander Frei
Tak salah bila menyebut nama Alexander Frei
sebagai pemain Swiss paling sukses saat ini. Frei
pernah mencicipi ketatnya persaingan Bundesliga
selama tiga musim bersama Borussia Dortmund
dan juga bersama klub Prancis, Rennes.
Frei adalah pencetak gol terbanyak di Timnas
Swiss, dengan torehan 40 gol dalam 73
pertandingan. Kontribusi besarnya yang
membawa Swiss melenggang ke Afrika Selatan
2010.
Mantan top skorer Ligue 1 ini punya keahlian yang
cukup baik sebagai striker. Tendangan Frei cukup
akurat dan bisa memakasimalkan peluang sekecil
apapun di depan kotak penalti lawan.
Di usianya yang sudah menginjak 30 tahun, Frei
tetap menjadi andalan baik dalam klub barunya
Basel, ataupun di Timnas. Kini Frei punya
tantangan untuk mengantarkan negaranya
kembali menembus babak kedua Piala Dunia,
seperti yang sudah dilakukannya empat tahun lalu
di Jerman.

[+/-] Selengkapnya...

Senin, 18 Januari 2010

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM SPANYOL (GROUP H)


Asosiasi : Royal Spanish Football Federation
Julukan : La Furia Roja
Seragam : Merah-Hitam
Kapten : Iker Casillas
Pelatih : Vicente del Bosque

Profile Singkat
SEBAGAI salah satu tim besar di Eropa, Spanyol
memiliki catatan kurang mengesankan dalam
sejarah Piala Dunia (PD). Tim berjuluk La Furia
Roja belum pernah sekalipun merengkuh gelar
juara dunia. Hasil terbaik Spanyol dalam ajang
paling bergengsi ini hanyalah ketika menempati
peringkat empat Piala Dunia 1950 di Brasil.
Kala itu, Spanyol yang tampil sebagai juara Grup
2 berhadapan dengan juara grup-grup lainnya
Uruguay, Brasil, serta Swedia. Sayangnya,
Spanyol gagal membukukan satupun
kemenangan setelah ditahan Uruguay (2-2) serta
takluk di hadapan Brasil (6-1) dan Swedia (3-1).
Setelah pengalaman di Brasil, Spanyol belum
menemukan performa terbaik yang mampu
mengantarnya melangkah jauh di ajang Piala
Dunia. Pada dua Piala Dunia sebelumnya (2002
dan 2006), La Seleccion hanya mencapai babak
perempat final dan babak 16 besar.
Fakta ini membuat kapasitas Tim Matador sedikit
diragukan. Mampukah skuad yang minim
pengalaman di pesta akbar sepakbola
menyingkirkan langganan juara seperti Brasil,
Argentina, Italia, dan Jerman?
Sejarah suram sepakbola Spanyol mulai
menunjukkan perbaikan, 2008 lalu. Apa lagi jika
bukan kemenangan spektakuler Spanyol di ajang
Euro 2008. Tim yang saat itu diarsiteki Luis
Aragones melesat sebagai tim terbaik FIFA usai
meraih gelar Juara Eropa tanpa menelan satupun
kekalahan.
Spanyol menjadi skuad pertama yang mampu
menduduki ranking teratas FIFA tanpa pernah
mencicipi gelar juara dunia. Keputusan Aragones
mencoret ikon Raul Gonzalez dari skuad berbuah
manis. Aragones menilai, sikap Raul yang terlalu
mengatur membuat tim tidak nyaman. Selain itu,
ego kedaerahan Raul yang tinggi juga menjadikan
kubu Spanyol terpecah.
Kini, Luis Aragones telah menyerahkan tahta
kepada Vicente del Bosque. Meski begitu, Spanyol
terus meroket. Berbekal permainan cantik serta
solidnya kolektivitas tim, La Furia Roja berhasil
menyamai rekor Tim Samba dengan melakoni 35
laga tanpa terkalahkan.
Rekor itu akhirnya memang terpatahkan setelah
Spanyol secara mengejutkan tumbang di tangan
Amerika Serikat pada turnamen Piala Konfederasi
2009 di Afrika Selatan, Juni 2009. Tapi, Spanyol
berhasil membayar kegagalan itu dengan
sempurna dalam Kualifikasi Piala Dunia 2010.
Diperkuat individu-individu papan atas dunia
seperti David Villa, Fernando Torres, Xavi
Hernandez, maupun Gerard Pique, Spanyol
tampil brilian sepanjang babak kualifikasi. Villa dkk
memborong 10 kemenangan dari 10 laga dan
melangkah mulus ke putaran final. Bukan hanya
itu, Spanyol juga menjadi skuad tersubur kedua
dengan torehan 28 gol. Anak-anak asuh Del
Bosque hanya terpaut enam gol dari Timnas
Inggris yang ditukangi Fabio Capello.
Tergabung dalam Grup H bersama Swiss,
Honduras, dan Chile, Spanyol diyakini mampu
melangkah ke babak 16 besar dengan mulus.

Xavi Sang Dirigen
Vicente del Bosque rasanya tidak perlu khawatir
kehabisan stok pemain. Spanyol bisa jadi
merupakan satu-satunya skuad yang memiliki
pemain lapis dua dengan talenta dan kemampuan
setara dengan tim inti.
Tapi, jika harus menunjuk satu pemain yang
sanggup mengubah ritme pertandingan serta
permainan tim, Xavi Hernandez lah orangnya.
Gelar Pemain Terbaik Euro 2008 serta peringkat
tiga Pemain Terbaik Eropa (Ballon d� Or) bukan
sekedar hiasan.
Seperti halnya di Barcelona, Xavi merupakan
motor utama serangan Tim Matador. Umpan-
umpan akurat serta visi yang luas menjadi
senjata utama playmaker 28 tahun. Fernando
Torres memang menjadi pahlawan Spanyol di
final Euro 2008 melawan Jerman. Namun,
kesuksesan El Nino tak terlepas dari assist matang
Xavi sebelum striker Liverpool menceploskan gol
kemenangan.

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM PORTUGAL (GROUP G)


Asosiasi : Federacao Portuguesa de Futebol
Julukan : Seleccao das Quinas
Seragam : Merah-Merah
Kapten : Cristiano Ronaldo
Pelatih : Carlos Queiroz

Profile Singkat
PENCAPAIAN terbaik Portugal di pentas Piala
Dunia adalah pada 1966 silam di Inggris. Kala itu,
Portugal menempati peringkat tiga, disusul raihan
sepatu emas untuk Eusebio. Hanya itu, karena
setelahnya Seleccao das Quinas benar-benar
terpuruk.
Kebangkitan Portugal mulai terasa pada Piala
Dunia 2006 di Jerman, setelah empat tahun
sebelumnya gagal lolos penyisihan grup. Mereka
mencatat rekor tak terkalahkan dengan melibas
Belanda dan Inggris demi menelusur tempat di
semi final. Sayang, Prancis terbukti lebih tangguh.
Cristiano Ronaldo dkk dihempas 1-0 oleh pasukan
Les Bleus.
Kendati mengawal penampilan kelima Piala Dunia
2010 di Afrika Selatan tanpa prestasi gemilang,
beberapa tahun terakhir Portugal terbilang sukses
menyuguhkan performa dahsyat di lapangan.
Tapi tahun ini berbeda. Skuad besutan Carlos
Queiros hanya mampu merebut satu
kemenangan dari lima laga penyisihan grup.
Praktis, unggulan juara Piala Dunia ini malah
terancam terdepak dari turnamen bergengsi.
Tak mau kehilangan peluang, Portugal membalik
keadaan di periode kedua kualifikasi Piala Dunia
2010. Mereka mencetak delapan gol tanpa balas di
babak 16 besar sekaligus mengamankan posisi
usai memetik kemenangan penuh dua leg atas
Bosnia-Herzegovina dengan agregat 2-0.
Ujian untuk Portugal agaknya belum benar-benar
selesai. Hasil final drawing menempatkan mereka
pada grup neraka. Portugal dipastikan bakal
tampil habis-habisan dalam persaingan melawan
Brasil, Korea DPR dan Pantai Gading di Grup G.
Winger Haus Gol, Cristiano Ronaldo
Siapa yang tak kenal Ronaldo? Kendati julukannya
berubah dari CR7 menjadi CR9, mengikuti nomor
punggung yang tertera pada kostum tim,
Ronaldo tetap dikenal sebagai jimat klub manapun
yang dibelanya.
Ronaldo merebut runner up top skorer kualifikasi
Piala Dunia 2006 zona Eropa dengan koleksi tujuh
gol. Di tahun yang sama, dirinya mencatat gol
perdana Piala Dunia melalui tendangan penalti saat
Portugal meladeni Iran.
Winger 24 tahun tersebut mencatat rekor 22 gol
dari 68 partisipasinya membela timnas di ajang
internasional.
Bintang Real Madrid ini termasyur karena
kepiawaiannya memuaskan klub sekaligus
menghibur fans dengan aksi ciamik di lapangan.
Juga sosialita dan sepak terjangnya yang
sensasional. Meski sepanjang babak kualifikasi
sempat digadang cedera, bukan sesuatu yang
mengherankan bila Pemain Terbaik Dunia 2008 ini
menjadi salah satu pria paling ditunggu pada Piala
Dunia 2010.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM BRASIL (GROUP G)


Asosiasi : Confederacao Brasileira de Futebol
Julukan : Selecao
Seragam : Kuning-Biru
Kapten : Lucio
Pelatih : Carlos Dunga

Profile Singkat
BRASIL merupakan negara yang paling sukses di
kencah Piala Dunia. Betapa tidak, Tim Samba
berhasil mengemas lima kali gelar juara dunia
yakni pada 1958, 1962, 1970, 1994 dan 2002.
Penunjukan Carlos Dunga, 2006 pada silam,
memang sempat mendapatkan kritikan dari
media massa setempat. Sebab, pengalaman yang
dimiliki eks gelandang timnas Brasil itu dinilai
masih minim.
Namun, Dunga mampu menjalankan tugas
dengan baik. Pelatih 46 tahun tersebut berhasil
membawa Brasil lolos ke Piala Dunia dengan
predikat juara Zona Amerika Selatan.
Kendati tergabung dalam Grup G pada Piala Dunia
2010 bersama Portugal, Pantai Gading, Korea
Utara dan Selandia Baru, namun Ricardo Kaka dkk
masih menjadi negara unggulan untuk
menambah koleksi gelar.
Samba ala Kaka
Brasil memang memiliki segudang pemain hebat.
Namun, pemain andalan skuad besutan Dunga itu
di Afrika Selatan nanti adalah Kaka. Pemain 27
tahun ini akan tampil untuk kali ketiga di Piala
Dunia.
Kaka melakukan debut pertama kali pada ajang
pertandingan persahabatan melawan Bolivia, 31
Januari 2002 silam. Sejak saat itu, dia menjadi
salah satu pemain andalan Brasil.
Hebatnya, Kaka langsung menggusur dominasi
Ronaldinho Gaucho yang sebelumnya menjadi
pemain andalan Brasil. Tak heran tim sekelas AC
Milan langsung menggaetnya dari Sao Paulo.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM PANTAI GADING (GROUP G)


Asosiasi : Federation Ivoirienne de Football
Julukan : Les Elephants
Seragam : Oranye-Putih
Kapten : Didier Drogba
Pelatih : Vahid Halilhodzic

Profile Singkat
PETA kekuatan sepakbola benua Afrika sudah
bisa dibilang bergeser. Sebelumnya dua tim
seperti Nigeria dan Kamerun adalah langganan
Piala Dunia. Kini Pantai Gading sudah layak
disejajarkan sebagai tim elit Benua Hitam.
Pantai Gading memang baru sekali merasakan
atmosfer Piala Dunia, pada 2006 di Jerman.
Sayang, ketika itu Pantai Gading harus tergabung
dalam grup neraka bersama Argentina, Belanda
dan Serbia-Montenegro. Pantai Gading takluk
melawan Belanda dan Argentina, dan sukses
mengalahkan Serbia-Montenegro, hingga finish di
posisi tiga.
Faktor pengalaman dan mental juara adalah yang
terpenting dalam event sebesar Piala Dunia. Itulah
yang belum dimiliki Pantai Gading, kendati
mereka didukung skuad yang cukup baik.
Kini Pantai Gading kembali ambil bagian di Piala
Dunia 2010. Pada babak penyisihan grup, mereka
tergabung dengan Guinea, Burkina Faso dan
Malawi. Ketiga tim itu bukanlah lawan yang
sepadan untuk Drogba dkk, hingga dengan
mudah nelaju ke Afrika Selatan.
Kekuatan utama Pantai Gading adalah pada
barisan pemain yang sebagian besar merumput
di Eropa. Didier Drogba, Emmanuel Eboue, Kolo
Toure. Yaya Toure, Didier Zokora, dan Salomon
Kalou adalah nama-nama yang membela klub
besar Eropa.
Berbekal barisan pemain bintang ini, bukan tidak
mungkin Pantai Gading akan mencatat sejarah
dengan menembus babak kedua. Hanya, seperti
di Piala Dunia 2006, Drogba cs ini harus kembali
tergabung dalam grup neraka. Kali ini mereka
tergabung dalam Grup G bersama Brasil, Portugal
dan Korea Utara.
Drogba Sang Pemimpin
Sebagai seorang striker, Didier Drogba memiliki
semuanya atau masuk dalam kategori sempurna.
Penguasaan bola yang baik, pandai mencari
posisi, kedua kaki dan kepalannya hidup, serta
selalu bermain penuh semangat.
Bergabung dalam klub besar Chelsea, membuat
pamor Drogba semakin menanjak. Musim
2009/2010, memasuki musim kelimanya
bersama The Blues. Drogba sudah mengantarkan
Chelsea dua kali juara Premier League dan FA
Cup.
Striker 31 tahun ini terpilih menjadi pemain terbaik
Afrika 2006 dan dua kali menjadi pemai terbaik
Pantai Gading pada 2006 dan 2007. Bersama
Timnas, mantan pemain Marseille ini sudah
tergabung sejak 2002, dan tampil di 60 laga
dengan torehan 40 gol.
Satu-satunya kekurangan Drogba adalah menjada
emosi bermain yang kerap meledak-ledak dalam
sebuah laga bertensi tinggi. Drogba juga acap
melakukan aksi diving dan kadang merugikan diri
dan timnya sendiri.
Terlepas fakta itu, Drogba adalah fenomena
sepakbola Pantai Gading. Drogba dinilai sebagai
sebuah simbol, panutan dan duta perdamaian
untuk negara yang sempat terancam perang
saudara di tahun 2004.

Sumber : okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM KOREA UTARA (GROUP G)


Asosiasi : DPR Korea Football Association
Julukan : Chollima
Seragam : Merah-Merah
Kapten : Yong Jo
Pelatih : Kim Jong-Hun

Profile Singkat
TIM Asia pertama yang sukses menembus
babak perempat final Piala Dunia 1966 di Prancis
ini baru kembali dari tidur panjangnya selama
hampir 44 tahun. Korea Utara (Korut) akan hadir
di Afrika Selatan sebagai salah satu dari empat
wakil AFC (Federasi Sepakbola Asia).
Berbekal semangat serta tekad kuat, mereka siap
mengejar ketertinggalan dari saudara tuanya
Korea Selatan (Korsel) yang segera membukukan
caps nomor delapan di turnamen sepakbola
paling akbar di jagad raya itu.
Tergabung di grup 'neraka' (Grup G) bersama
juara lima kali Brasil, jagoan Eropa Portugal serta
kuda hitam Afrika Pantai Gading, Korsel jelas
menjadi tim paling tidak diunggulkan. Banyak
kalangan bahkan berpandangan sinis, kehadiran
Chollima-julukan Timnas Korut-hanya akan
lumbung poin buat tiga seteru mereka.
Tapi pelatih mereka Kim Jong-Hun yang terkenal
keras kepala tidak mau dianggap kalah sebelum
bertanding. Jauh-jauh hari dia sudah berpesan
agar anak-anak asuhnya tidak mundur sejengkal
tanah pun menghadapi lawan-lawan mereka di
Afsel nanti. Seluruh pemain Korut harus
berpengang teguh pada pengalaman di masa lalu
dimana mereka pernah sukses menumbangkan
tim unggulan Italia dengan skor 1-0 di babak
penyisihan grup sekaligus menutup peluang
Azzurri lolos ke fase berikut.
Jalan Korut menuju Piala Dunia 2010 bisa dibilang
cukup terjal. Tampil sejak babak kualifikasi paling
dasar, mereka akhirnya memastikan satu tiket
setelah berhasil finis kedua di klasemen Grup 2
putaran kedua zona Asia.
Pengalaman tampil di even internasional pastinya
akan menjadi kendala utama Hong Yong Jo dkk.
Itu semua menilik fakta sebagian besar pemain
mereka merupakan produk-produk liga lokal.
Jong Tae Se
Jong Tae Se adalah andalan tunggal Korut di lini
depan. Sudah tampil sebanyak 20 kali sejak 2006
silam, dia berhasil mengemas 5 buah gol. Secara
perfoma Tae Se sangat mirip dengan bomber
Timnas Inggris Wayne Rooney, dia selalu tampil
meledak-ledak dan sulit ditebak ketika berada
dilapangan.
Tae Se adalah satu dari beberapa pemain Korut
yang tampil di liga luar, dia saat ini bermain
bersama klub J-League (liga Jepang) Kawasaki
Frontale.
Menilik biografinya, pemain 25 tahun tersebut
terbilang unik, dia rela mengganti
kewarganegaraan (awalnya Korea Selatan) usai
menyaksikan Korut dilibas Jepang pada laga
babak kualifikasi Piala Dunia zona Asia.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM PARAGUAY (GROUP F)


Asosiasi : Asociacion Paraguaya de Futbol
Julukan : La Albiroja
Seragam : Merah-Putih-Biru
Kapten : Denis Caniza
Pelatih : Gerardo Martino

Profile Singkat
TIM Nasional Paraguay tidak punya catatan
positif di pentas Piala Dunia. Albirroja hanya tiga
kali lolos babak 16 besar pada 1986, 1998, 2002
dan terhenti sampai di sana saja.
Layak diakui, kualifikasi Piala Dunia 2010
merupakan kontestasi terbaik mereka, tim
CONMEBOL kedua yang berangkat ke Afrika
Selatan, sepanjang sejarah tiga kali tampil di final
turnamen Piala Dunia.
Itu sebabnya, pelatih Gerardo Martino bisa belajar
dari dua peluang sebelumnya, yakni saat
Paraguayans kandas di fase knock out dari tim
tuan rumah Prancis (1998) dan Jerman di Korsel/
Jepang, 2002 silam. Juga dari kemunduran
performa saat tereliminasi pada putaran pertama
Piala Dunia 2006 di Jerman.
Paraguay lolos babak penyisihan grup zona
Amerika Selatan dengan koleksi 33 poin. Berada di
peringkat ketiga di bawah Brasil dan Chili, mereka
mencatat rekor 10 kemenangan, tiga kali seri dan
lima kekalahan. Tujuh kemenangan di Estadio
Defensores del Chaco dan kekalahan tim
bersejarah Argentina membuka lebar peluang
skuad Martino mengamankan tiket final turnamen
Piala Dunia, sekaligus sebagai peringatan keras
untuk ketiga calon rivalnya di Grup F.
Tahun depan merupakan penampilan kedelapan
Paraguay di ajang Piala Dunia. Dari delapan kali
partisipasi, Albirroja mencatat enam
kemenangan, tujuh kali seri dan sembilan
kekalahan.
Meski sempat diremehkan kekuatannya pada final
drawing Piala Dunia 2010, jika melihat catatan
perjalanan selama babak kualifikasi, Paraguay
berpotensi menjegal sang juara bertahan Italia.
Jimat Roque Santa Cruz
Roque Luis Santa Cruz Cantero atau yang lebih
dikenal dengan Santa Cruz adalah salah satu
bintang yang bakal bersinar Paraguay di Piala
Dunia 2010. Kapten timnas ini takkan dilupakan
begitu saja setelah pada 2006, Santa Cruz
dinobatkan sebagai pemain terseksi di ajang Piala
Dunia Jerman oleh media massa setempat, Die
Welt dan Kicker.
Santa Cruz mengawali debut bersama Albirroja di
usia 17 tahun. Tampil di Copa Amerika, Cruz
menorehkan aksi gemilang dengan mencetak
hattrick.
Pada Piala Dunia 2002, striker klub Premier
League Manchester City ini sukses
menyelamatkan timnya dari depakan babak
penyisihan melalui satu gol. Total tujuh gol telah
dicetaknya sepanjang kualifikasi Piala Dunia 2002
dan 2006.
Sementara itu, menjelang perhelatan akbar di
Afrika Selatan, Santa Cruz telah mengantongi
gelar top skorer Paraguay di babak kualifikasi
dengan koleksi tiga gol.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM SELANDIA BARU (GROUD F)


Asosiasi : New Zealand Football
Julukan : All Whites
Seragam : Putih-Putih
Kapten : Ryan Nelsen
Pelatih : Ricki Herbert

Profile Singkat
SEPAKBOLA memang bukan olahraga terkenal di
Selandia Baru. Alhasil, kesuksesan Ryan Nielsen
dkk menembus putaran final Piala Dunia 2010
untuk kedua kali tidak mendapatkan sambutan
hangat oleh warganya.
Selandia Baru melakoni debut di Piala Dunia tahun
1982. Ketika itu, negara yang lebih terkenal
dengan olahraga Rugby itu kalah dari Skotlandia,
Uni Soviet dan Brasil. Setidaknya, All Whites
sudah mengukir sejarah.
Langkah Selandia Baru ke putaran final Piala Dunia
2010 juga terbilang mulus. Pasalnya, jawara
Oceania itu menghadapi Bahrain di babak play off.
Akhirnya, tim besutan Ricki Herbert itu lolos
setelah menang atas Bahrain.
Di Piala Dunia 2010 mendatang, Nielsen dkk yang
menjadi tim tidak diunggulkan, akan berada di
Grup F tergabung bersama negara-negara kuat
seperti Italia, Slovakia dan Paraguay.
Shane Smeltz
Shane Smeltz akan menjadi salah satu calon
bintang di Piala Dunia 2010 mendatang. Itu sangat
wajar, mengingat bomber yang merumput di
Liga Australia bersama Gold Coast United itu
merupakan salah satu top skorer Selandia Baru.
Itu dibuktikan Smeltz dalam pentas OFC Cup
2008. Ketika itu, bomber 28 tahun tersebut
berhasil menjadi penyumbang gol terbanyak buat
turnamen itu dengan menghasilkan delapan gol.
Tak heran, di Afrika Selatan mendatang Smeltz
dan Christian Klien akan menjadi harapan pelatih
Herbert dalam mengumpulkan gol untuk Selandia
Baru.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM SLOVAKIA (GROUP F)


Asosiasi
: Slovak Football Association
Julukan
: Repre
Seragam
: Biru-Putih-Putih
Kapten
: Marek Hamsik
Pelatih
: VladimÃr Weiss
Profile Singkat
SLOVAKIA adalah negara pecahan dari
Cekoslovakia. Pada 1992, Slovakia akhirnya
memisahkan diri dan pada tahun 1993,
mendeklarasikan berdirinya Asosiasi Sepakbola
Slovakia serta bergabung dengan FIFA.
Semasa masih tergabung dengan Cekoslovakia,
delapan kali sudah negara ini bermain di Piala
Dunia. Namun, Piala Dunia 2010 adalah ajang
pertama bagi Slovakia. Tergabung dalam Grup 3
UEFA, Slovakia mampu menyisihkan Rep Ceska,
Irlandia Utara dan Polandia. Pada 14 Oktober
2009, Slovakia memastikan diri melaju ke Afrika
Selatan dengan menang 1-0 atas Polandia.
Kejelian pelatih Vladimir Weiss dalam meracik
tim, diganjar dengan kesuksesan timnya
melewati jalur penyisihan grup dengan keluar
sebagai juara grup. Weiss mengandalkan
kekuatan pemain yang merumput di kompetisi
elit Eropa, seperti Inggris, Italia, Jerman dan
Belanda.
Kekuatan utama dari tim ini jelas pada sektor
pertahanan yang dikomandoi bek asal Liverpool
Martin Skrtel. Sementara di lini depan, nama
striker Napoli, Marek Hamsik adalah andalan
Weiss.
Kekurangan paling serius dari Slovakia adalah
terbatasnya pemain bintang. Bila dua atau tiga
pemain utama, cedera maka Slovakia akan
kekurangan pemain yang bisa diandalkan.
Slovenia akan tergabung dalam Grup F bersama
juara bertahan Italia, wakil Amerika Latin,
Paraguay dan pendatang anyar Selandia Baru.
Melihat performa apik selama babak kualifikasi,
Slovakia rasanya bisa mengambil poin dari laga
melawan Paraguay dan Selandia Baru.
Batu Karang Skrtel
"Martin sangat agresif, cepat dan bagus di udara.
Saya pikir dia adalah pemain yang akan bersinar
di masa depan. Dia sangat kompetitif dan punya
mental bagus. Sulit bagi striker lawan melewati
Martin."
Itulah kata-kata yang terucap dari pelatih Liverpool
Rafael Benitez saat memboyong Martin Skrtel dari
Zenit St Petersburg pada 2008 lalu. The Reds
harus merogoh kocek sebesar 6,5 juta
poundsterling demi mendapatkan pemain dengan
postur 195cm ini.
Pengalamannya bertanding di level tinggi Eropa
sangat menguntungkan Slovakia. Skartel sudah
biasa berhadapan dengan striker tajam di
kompetisi Premier League atau Liga Champions
bersama The Reds.
Kini pengalaman pemain 25 tahun itu akan sangat
berguna bagi timnasnya yang akan berlaga di
Piala Dunia 2010. Skrtel akan menghadapi bomber
Azzurri, Paraguay dan Selandia Baru. Asal tidak
terhantam cedera, Skrtel kemungkinan besar bisa
membawa timnya menjadi kuda hitam yang
berbahaya di Afrika Selatan.

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM ITALIA (GROUP F)


Asosiasi : Federazione Italiana Giuoco Calcio
Julukan : Azzurri
Seragam : Putih-Biru
Kapten : Fabio Cannavaro
Pelatih : Marcello Lippi

Profile Singkat
SIAPA yang tidak kenal dengan juara dunia ini?
Bermaterikan bintang papan atas Serie A, Italia
siap mempertahankan gelar sekaligus menambah
koleksi bintang (tanda juara Piala Dunia) di logo
Timnas mereka menjadi lima buah (sekarang
empat) pada edisi ke-19 Piala Dunia ini.
Pandangan publik terhadap tim yang ada
sekarang, memang sedikit miring. Menilik
performa pada Piala Konfederasi 2009 dimana
mereka gagal menembus babak penyisihan grup,
Gli Azzurri dirasa belum cukup punya kekuatan
untuk bisa mencapai posisi tertinggi.
Hal itu tentu belum bisa jadi dasar pertimbangan.
Coba lihat di Jerman 2006, skuad asuhan Marcello
Lippi datang dengan segudang masalah, salah
satunya skandal Calciopoli, namun mereka secara
mengejutkan mereka bisa menjawab keraguan
dengan menembus laga final dan
menumbangkan Prancis lewat drama adu penalti.
Jalan Italia ke Piala Dunia 2010 ini tidak bisa di
bilang mudah. Mereka harus berjuang keras di
babak kualifikasi grup 8 menghadapi tim sekelas
Bulgaria, Motenegro, Republik Irlandia, dll. Tiket ke
Afrika Selatan (Afsel) sendiri baru di raih usai
mereka bermain imbang 2-2 melawan Boys in
Green (julukan Irlandia).
Secara permainan, Italia adalah tim yang unik.
Senjata utama mereka untuk memenangkan
pertandingan hanyalah soliditas pertahanan yang
dibangun sejak tengah lapangan ditambah mental
baja masing-masing pemain. Jarang sekali
muncul variasi permainan dari mereka. Bahkan,
kebanyakan orang akan merasa bosan jika
menyaksikan penampilan mereka yang monoton.
Di Afsel nanti, Italia akan tergabung di grup F
bersama Paraguay, Selandia Baru dan
Slovakia.Tim-tim tesebut tentu bukan 'kacangan',
Paraguay adalah wakil Amerika Selatan yang lolos
setelah berhasil menduduki posisi ketiga klasemen
babak kualifikasi, sementara Slovakia dan Selandia
Baru adalah tim kejutan Eropa dan Australia.

Chielini Bintang Baru Italia
Ada banyak nama bintang di skuad La Nazionale,
diantaranya adalah kipper Gianluigi Buffon,
playmaker Andrea Pirlo atau kapten tim Fabio
Cannavaro. Namun, dengan mengetengahkan
nama bek asal Juventus Giorgio Chiellini bukanlah
hal yang salah juga. Kehadirannya di sentral
pertahanan sudah benar-benar paten dan bahkan
sulit tergantikan.
Mengawali karir sebagai bek sayap, atas dasar
kebutuhan tim, Juventus yang masih dibesut
Claudio Ranieri memaksakan Chiellini bermain
lebih ke tengah. Hasil positif didapatnya, dengan
tampil sangar menjaga area pertahanan.
Konversi sukes ini kontan mengundang perhatian
pelatih Italia di Euro 2008 Roberto Donadoni.
Pemain yang sempat membela Fiorentina
tersebut masuk skuad sebagai pengganti
Cannavaro yang menderita cedera.
Donadoni awalnya ragu memasang Chiellini di
starting line-up, dia baru diturunkan pada laga
kedua usai Italia ditaklukkan Belanda 3-0. Itu pun
dengan terpaksa karena dia tidak punya banyak
opsi di lini belakang.
Chiellini membayar lunas kepercayaan Donadoni,
kerja kerasnya mampu menghantarkan Italia lolos
ke babak perempat final sebelum akhirnya tewas
di tangan tim juara Spanyol lewat drama adu
penalti.
Nah, pasca Euro 2008 dan kembalinya Lippi ke
Timnas, Chiellini nyaris tidak pernah absen masuk
daftar, kecuali ketika dia sedang menderita cedera.
Hingga kini dia dipercaya menjadi pendamping
setia bagi Cannnavaro yang tidak lain adalah
rekannya di Juventus musim 2009/2010.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM BELANDA (GROUP E)


Asosiasi : Koninklijke Nederlandse Voetbalbond
Julukan : Oranje
Seragam : Oranye-Putih
Kapten : Giovanni van Bronckhorst
Pelatih : Bert van Marwijk

Profile Singkat
MENANG atau kembali pulang dengan tangan
hampa. Timnas Belanda terbilang sensasional tiap
kali menapak ajang Piala Dunia, kendati mereka
belum sempat merebut trofi sekalipun.
Tim Oranje tercatat dua kali tampil di final Piala
Dunia, yakni 1974 dan 1978. Sayangnya, pasukan
negeri Kincir Angin itu harus menelan kekalahan
telak dari tim tuan rumah. 32 tahun lalu, Argentina
menghadang mereka merebut gelar. Empat
tahun berselang, giliran Jerman Barat
membungkus piala setelah menang 2-1.
Peluang Belanda kembali muncul pada Piala Dunia
1998 di Prancis. Namun, mereka harus puas
terdepak dari tiga besar dan menempati peringkat
keempat.
Empat tahun kemudian, Belanda tidak lolos Piala
Dunia yang digelar Macan Asia Jepang/Korea
Selatan. Mereka tereliminasi usai menelan
kekalahan dari Portugal dan Republik Irlandia.
Hasil buruk kala itu memaksa pelatih Louis van
Gaal meletakkan jabatan.
Pada 2006, Oranje menatap positif langkah
menuju Jerman. Skuad besutan Marco van
Basten ini lolos Grup C setelah mengalahkan
Serbia & Montenegro 1-0 dan Pantai Gading 2-1,
serta menahan langkah juara grup Argentina 0-0.
Sayang, mereka terusir dari kompetisi akibat
kekalahan 1-0 dari Portugal. Laga ini cukup
terkenal setelah media menjulukinya "Battle of
Nuremberg" pasca dikeluarkannya 16 kartu
kuning dan empat kartu merah sekaligus dalam
satu pertandingan.
Mengusung semangat dan ambisi serupa, tahun
depan, Belanda optimis berangkat ke Afrika
Selatan pasca-delapan kemenangan dari delapan
laga. Mereka sukses menduduki peringkat teratas
Grup 9 meski mendapat perlawanan ketat dari
Norwegia dan Skotlandia.
Namun, perjalanan masih panjang demi
menembus penyisihan Grup E. Di tangan Bert
van Marwijk, Flying Dutchman harus bersiap
menghadapi Jepang, Denmark, dan Kamerun
yang kekuatannya tak bisa diremehkan begitu
saja.

Jenderal Van der Vaart
Tim internasional Belanda memang tak kurang
pemain bintang. Diantaranya Rafael van der Vaart,
Klaas-Jan Huntelaar, Dirk Kuyt, Robin van Persie
dan Wesley Sneijder. Namun, nama gelandang
serang Real Madrid, van der Vaart, menyandang
prestasi lebih.
Aksi perdana Van der Vaart di pentas besar yakni
pada Piala Dunia 2006 di Jerman. Kendati dibekap
cedera, pemuja Romario ini tetap dipasang pada
laga pembuka melawan Serbia dan Montenegro.
Sejak saat itu, dia selalu punya tempat di starting
XI timnas.
Van der Vaart tetap menjadi pilihan pertama
meski tampuk kekuasaan beralih ke tangan Bert
van Marwijk. Pada 10 September 2008, mantan
pilar Hamburg FC ini mengakhiri rekor tanpa gol
saat mengantar timnas merebut kemenangan
atas Macedonia 2-1. Jebolan Ajax Amsterdam
bahkan sempat menyandang gelar kapten
Timnas Belanda pada bentrok melawan Inggris di
laga persahabatan, 12 Agustus 2009.
Tentang koleksi gol, van der Vaart memang
belum mampu menyamai rekor top skorer
Patrick Kluivert. Dia hanya mengantongi 15 gol
dari 74 laga sejak 2001.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM KAMERUN (GROUP E)


Asosiasi : Federation Camerounaise de Football
Julukan : Lions Indomptables
Seragam : Hijau-Merah
Kapten : Samuel Eto'o
Pelatih : Paul Le Guen

Profile Singkat
TIM Sepakbola Kamerun dikenal sebagai tim
nasional tersukses di benua Afrika. Timnas
Kamerun tercatat lima kali lolos kualifikasi ajang
bergengsi Piala Dunia, yakni pada 1982, 1990,
1994, 1998 dan 2002.
Kendati harus mengakui kekuatan pasukan
Inggris, The Three Lions, Kamerun mengukir
sejarah dengan menjadi tim Afrika pertama yang
lolos perempat final Piala Dunia 1990.
Pada Piala Dunia 1994, Roger Milla mencatat
sejarah atas lesakan gol ke gawang Rusia di usia
42 tahun 39 hari. Milla juga menjadi pesepakbola
Afrika pertama yang tiga kali tampil di final Piala
Dunia.
Tahun depan, skuad yang dipimpin superstar
Samuel Eto'o akan kembali mencari peruntungan
di kampung halaman sendiri, Afrika Selatan.
Mengawal Piala Dunia 2010, Kamerun, yang
tergabung dalam Grup A bersama Gabon,
Republik Togo dan Maroko, harus melewati
proses berliku akibat penampilan buruk mereka di
awal babak penyisihan grup, mulai dari kekalahan
beruntun, pemecatan pelatih Otto Pfister dan
pemanggilan Paul Le Guen sebagai pengganti.
Sesuai harapan, Le Guen, terbukti mampu
membangkitkan kinerja tim. Lecutan semangat
pelatih baru membawa runner up Piala
Konfederasi 2003 ini merebut kemenangan atas
Gabon. Kamerun pun akhirnya lolos kualifikasi
setelah menggunduli The Atlas Lions Maroko 2-0
pada laga final di Fez, 14 November 2009.
Piala Dunia 2010 boleh disebut sebagai
kebangkitan baru Indomitable Lions, yang
mengalami penurunan kualitas sejak
2003,ditandai kematian gelandang Marc-Vivien
Foe. Di semi final Piala Konfederasi 2003,
Kamerun berduka cita. Foe pingsan di tengah
lapangan pada menit 72 kala menghadapi
Kolombia. Beberapa jam kemudian, dia
dikabarkan meninggal dunia.
Tapi tahun depan, Kamerun yang secara
sensasional sempat terlibat seteru dengan FIFA
akibat kontroversi kostum, terbilang penuh
persiapan. Selain bisa mengandalkan peran Eto'o
di lini depan, barisan gelandang timnas seperti
Alexandre Song dan Stephane M'bia cukup
menjanjikan pada beberapa penampilan
sebelumnya.
Kendati demikian, Kamerun pantas waspada.
Tergabung dalam Grup E, pasukan Lions harus
bersaing ketat dengan Jepang, Denmark dan
Belanda.

Eto'o Bomber Maut
Tak ada yang meragukan kemampuan Samuel
Eto'o dalam menjebol gawang lawan. Kepiawaian
dalam mencetak gol sudah dibuktikan striker 28
tahun ini. Dan kini, Eto'o menjadi andalan
Kamerun sebagai mesin gol di Piala Dunia 2010.
Eto'o mengawali karier di La Liga dengan sulit.
Bergabung dengan Real Madrid pada musim 1997
hingga 2000, Eto'o hanya dimainkan tiga kali
tanpa sekalipun mencetak gol. Lalu dia
dipinjamkan ke Leganes dan Espanyol.
Bintangnya baru bersinar kala dia dipinjamkan ke
Mallorca pada musim 2000. Mallorca yang
kepincut dengan aksi Eto'o, membeli dengan
penuh kepemilikan Eto'o dari Madrid. Empat
musim berkarier, Eto'o mencatat 120 laga dengan
48 gol.
Barca mencium bakatnya dan memboyong Eto'o
ke Camp Nou pada musim 2004. Lima musim
berkarier dengan Barca, Eto'o mengantarkan Tim
Katalan menjadi juara naik di liga lokal ataupun di
pentas Eropa. Yang paling fenomenal adalah
musim lalu, dimana Barca menyapu bersih gelar.
Eto'o mencetak gol pembuka laga final Liga
Champions melawan Manchester United. Total dia
mencatat 145 laga dengan raihan 108 gol.
Pada laga kualifikasi Piala Dunia 2010, Samuel
Eto'o mencetak sembilan gol di 11 laga babak
penyisihan. Striker kelas dunia yang mencatat
sejarah sebagai top skorer African Nations Cup ini
menjadi opsi pertama pelatih asal Prancis Le Guen
mengawal skuad bersama Pierre Webo di lini
depan.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM DENMARK (GROUP E)


Asosiasi
: Danish Football Association
Julukan : Danish Dynamite
Seragam : Merah-Putih
Kapten : Jon Dahl Tomasson
Pelatih : Morten Olsen

Profile Singkat
TIM Dinamit adalah julukan yang sangat pas buat
Denmark. Tim ini bisa meledak-ledak dalam satu
turnamen, kendati harus terseok-seok dalam
babak kualifikasi. Banyak sudah pengalaman
Denmark dalam kompetisi internasional seperti
Piala Dunia atau Euro.
Pertama kali bermain di Piala Dunia pada 1986 di
Meksiko. Denmark langsung menggebrak dengan
mempecundangi Skotlandia (1-0), Uruguay (6-1)
dan Jerman Barat (2-0). Denmark lolos ke babak
kedua dengan status juara grup. Sayang di babak
kedua harus bersua Spanyol dan kalah telak 1-5.
Selanjutnya Denmark mengalami penurunan
prestasi dan malah gagal menembus Piala Dunia
1990 Italia. Namun, di Euro 1992, Tim Dinamit
tampil sangat mengejutkan. Datang sebagai
peserta pengganti Yugoslavia yang sedang
mengalami perang, Denmark keluar sebagai juara
Euro 1992. Sayang, mereka malah gagal ambil
bagian lagi di PD 1994 Amerika Serikat.
Pada Piala Dunia 1998 Prancis, pasukan veteran
Dinamit kembali meledak. Kiper Peter Schmeichel,
duo bersaudara Michael dan Brian Laudrup tampil
cemerlang. Denmark sukses menembus
perempat final sebelum dihentikan Brasil. Pada PD
2002, Denmark hanya mampu menembus babak
kedua, sebelum dikalahkan Inggris 3-0. Di Jerman
2006, Denmark tidak ambil bagian.
Jalan ke Piala Piala Dunia 2010 dilewati tim besutan
Marten Olsen ini dengan sempurna. Denmark
lolos meyakinkan dengan menyisihkan tim favorit
lainnya seperti Portugal dan Swedia. Kemenangan
penting 3-2 di kandang Portugal dan menang 1-0
atas Swedia membawa Denmark melanggeng ke
Afrika Selatan dengan status juara grup.
Kekuatan utana Tim Dinamit terletak pada
kemampuan barisan tengah menjadi
penyeimbang lini belakang dan depan. Permainan
kolektivitas tanpa mengandalkan satu bintang
juga membuat tim ini sulit dikalahkan. Serangan
bisa dimulai dari sektor mana saja dan
menyulitkan lawan menebak strategi apa yang
digunakan Denmark.
Namun Denmark bukan tanpa celah. Olsen punya
masalah pada pemain depan yang tidak punya
banyak pilihan. Striker Arsenal Nicklas Bendtner
biasanya menempati pilihan utama, hanya
sayang Bendtner kerap cedera.
John Dahl Tomasson juga masuk dalam pilihan
utama. Hanya saja, mantan bomber AC Milan ini
menunjukan penurunan grafik permainan
bersama Timnas Denmark. Tommason, sudah
puasa mencetak gol sejak Februari 2008.
Denmark akan tergabung dalam Grup E, bersama
Belanda, Jepang dan Kamerun. Melihat peta
persaingan di grup ini, hanya Belanda yang
menjadi lawan paling tangguh Denmark.
Sementara Jepang dan Kamerun berada satu level
di bawah mereka. Hanya, Tim Dinamit harus bisa
menjaga sumbu untuk bisa meledak dengan
tepat di Afrika Selatan.
Bendtner Siap Meledak
Nicklas Bendtner adalah pemain muda yang
dibina oleh Arsene Wenger. Kendati masih
berusia 21 tahun, kematangannya dalam bermain
sudah bisa diandalkan Marten Olsen.
Ketajamannya di lini depan, tidak perlu diragukan
lagi. Dengan postur 196 cm, Bendtner piawai
mencetak gol baik dengan kaki atau kepala.
Musuh terbesar Bendtner saat ini adalah kondisi
fisiknya. Mantan bomber Birmingham ini baru
saja menjalani operasi lutut di Jerman pada
November lalu. Bila dalam kondisi fit, Bendtner
akan menjadi andalan utama Olsen sebagai
pendamping Jon Dahl Tomasson.
Bersama Timnas, Bendtner sudah bermain 31 kali
dan mencetak 10 gol. Catatan gol itu dibuatnya
pada laga genting Denmark di Kualifikasi Piala
Dunia 2010. Dia adalah orang yang berperan
besar pada gol Jakob Poulsen ke gawang Swedia,
dan mengantarkan Denmark ke Afrika Selatan.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM JEPANG (GROUP E)


Asosiasi : Japan Football Association
Julukan : Samurai Blue
Seragam : Biru-Putih
Kapten : Yuji Nakazawa
Pelatih : Takeshi Okada

Profile Singkat
SELAMA beberapa tahun terakhir, Jepang
menjadi kekuatan terbesar dalam sepakbola Asia
dengan dipenuhi pemain-pemain bertalenta
tinggi. Meski begitu, kesuksesan tersebut tidak
diraih dengan mudah.
Berada di bawah Asosiasi Sepakbola Jepang atau
sering disebut Nippon Daihyo, keterlibatan skuad
berjuluk Samurai Biru dalam kompetisi berskala
internasional baru terjadi pada Olimpiade Musim
Panas 1968 di Meksiko ketika mereka sukses
membawa pulang medali perunggu.
Sementara itu, Jepang baru berhasil lolos ke
putaran final Piala Dunia pada 1998 yang saat itu
dihelat di Prancis. Meski akhirnya tersingkir di
babak penyisihan grup, namun prestasi itu
terbilang cukup memuaskan setelah selalu gagal
di babak kualifikasi atau tidak mendaftarkan diri
pada perhelatan Piala Dunia sebelumnya.
Pada Piala 1950 di Brasil, Jepang bahkan dilarang
ambil bagian karena masih berada dalam kendali
Sekutu yang dipimpin Amerika Serikat.
Kesuksesan menembus Piala Dunia 1998 sempat
melesatkan Jepang ke peringkat 8 FIFA, posisi
tertinggi yang pernah mereka raih.
Empat tahun berselang, FIFA mempercayakan
Jepang dan Korea Selatan menjadi tuan rumah
Piala Dunia 2002. Di bawah asuhan pelatih Brasil
Zico, Jepang berhasil melaju ke babak 16 besar
setelah membukukan kemenangan 1-0 atas Rusia
dan 2-0 atas Tunisia. Sayang, mereka harus
tersingkir usai takluk 0-1 di tangan Turki yang
akhirnya menempati peringkat tiga.
Hasil tersebut semakin memantapkan posisi
Jepang sebagai unggulan Asia setelah tahun
sebelumnya tampil sebagai runner-up Piala
Konfederasi. Sementara, di tingkat Asia, skuad
Macan Asia tampil terdepan setelah menyabet tiga
gelar juara dalam lima perhelatan Piala Asia
terakhir (1992, 2000, 2004).
Prestasi membanggakan itu agaknya tidak
terlepas dari pembentukan liga profesional J-
League pada 1992 setelah sebelumnya Liga
Sepakbola Jepang hanya berisikan klub-klub
amatir dan semi-profesional. J-League sendiri
baru resmi digulirkan pada 1993. Namun, kini J-
League merupakan kompetisi lokal tersukses di
Asia dengan menempati peringkat puncak AFC.
Meski keikutsertaannya di Piala Dunia masih dapat
dihitung dengan jari, namun Jepang belum
pernah gagal mencapai babak utama sejak 1998
lalu. Di bawah asuhan Takeshi Okada, armada
Samurai Biru melangkah ke final Piala Dunia 2010
setelah finish sebagai runner-up Grup 1 Zona
Asia. Dengan total empat kemenangan dari
delapan pertandingan, Jepang (15) terpaut lima
angka dari Australia yang menjadi juara grup.
Di Afrika Selatan nanti, Jepang menghadapi tugas
berat usai dipastikan tergabung bersama Belanda,
Denmark, dan Kamerun di Grup E. Namun,
pelatih Takeshi Okada cukup optimistis skuad
yang dipimpin Yuji Nakazawa mampu
menembus babak semifinal.
Shunsuke Nakamura, The Next Big Thing
Meski popularitasnya masih kalah dibandingkan
Park-Ji Sung yang merumput di Eropa bersama
Manchester United, tidak diragukan lagi, Shunsuke
Nakamura adalah salah satu bintang terbesar
yang dimiliki Asia.
Playmaker 31 tahun mulai mencuri perhatian
publik Negeri Sakura ketika menjalani debut di J-
League bersama Yokohama Marinos, 1997 silam.
Pada tahun pertamanya bersama Marinos,
Nakamura tampil dalam 27 pertandingan dan
mencetak lima gol.
Nakamura menyabet gelar Pemain Terbaik J-
League pada 2000 dengan torehan lima gol dan 11
assist.
Berbekal kesuksesan tersebut, Nakamura menguji
peruntungannya di Eropa dengan bergabung di
klub Serie A Reggina (2002-2005). Sayang,
Nakamura yang dipercaya menyandang nomor
keramat 10, akhirnya tidak mampu berbicara
banyak. Berbagai cedera yang membekapnya
memaksa Nakamura hanya tampil dalam 18
pertandingan sepanjang musim 2003/2004.
Kepindahannya ke Glasgow Celtic 2005 silam
terbukti menjadi keputusan yang tepat. Pemain
kelahiran 24 Juni terpilih sebagai man of the
match pada laga debutnya melawan Dundee
United, 6 Agustus 2005.
Terkenal sebagai spesialis tendangan bebas, salah
satu gol terpenting dalam karirnya adalah ketika
melesakkan tendangan bebas sejauh 30 yard
pada laga krusial Liga Champions melawan
Manchester United, 2006 silam.
Nakamura sukses membawa Celtic merengkuh
posisi puncak Liga Primer Skotlandia selama tiga
tahun berturut-turut (2006-2008). Dia bahkan
menjadi penentu kemenangan Celtic pada 2007
setelah mencetak gol melalui set piece di masa
injury time dan membawa timnya unggul 2-1
atas Kilmarnock. Hasil itu sekaligus
menjadikannya Pemain Terbaik 2007 versi
Asosiasi Pesepakbola Profesional Skotlandia dan
Asosiasi Wartawan Sepakbola Skotlandia.
Setelah merumput selama empat tahun bersama
Celtic, Juni 2009 lalu Nakamura memutuskan
hijrah ke ranah Spanyol dan bergabung dengan
klub La Liga Espanyol.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM SERBIA (GROUP D)


Asosiasi : Football Association of Serbia
Julukan : Beli Orlovi
Seragam : Merah-Biru
Kapten : Dejan Stankovic
Pelatih : Radomir Antic

Profile Singkat
MENJADI salah satu kontestan yang turun sejak
edisi awal Piala Dunia 1930 di Uruguay dengan
mengusung nama Kerajaan Yugoslavia, Serbia
baru akan melakukan debut sebagai negara
sendiri (sebelum 2006 masih bergabung dengan
Motenegro) di Afrika Selatan 2010.
Berbekal warisan kejayaan masa lalu Yugoslavia
yang sudah mengeyam pengalaman 17 kali
tampil di turnamen sepak bola antar bangsa
terbesar itu, skuad Serbia tidak bisa dipandang
sebelah mata. Terlebih, Beli Orlovi-julukan Timnas
Serbia- punya sederet nama andalan, contohnya
bek Manchester United Nemanja Vidic dan
gelandang Inter Milan Dejan Stankovic.
Lolosnya Serbia sendiri dinilai mengejutkan
banyak pihak. Berada satu pot dengan runner-up
Piala Dunia 2006 Prancis dan salah satu jawara
Eropa Timur Rumania, White Eagles-julukan lain
Timnas Serbia- mampu membalikkan prediksi
publik yang sebelumnya lebih menjagokan Les
Blues -julukan Timnas Prancis.
Berbicara kekuatan, Serbia tentunya bisa
membanggakan lini belakang mereka. Kehadiran
Vidic dan Branislav Ivanovic sebagai palang pintu
barisan pertahanan menjadi jaminannya. Apalagi
duet bek Premier League tadi akan mendapat
sokongan dari pelapis macam bintang muda SS
Lazio Aleksandar Kolarov dan pemain Borussia
Dortmund Naven Subotic.
Masalah terbesar Serbia hanya pada barisan
penyerang. Mereka tidak memiliki bomber handal,
sejauh ini mereka hanya mengandalkan Nicola
Zigic.
Serbia sendiri masuk di grup D pada Piala Dunia
kali ini. Mereka akan berjumpa lawan-lawan berat
seperti Jerman, Ghana dan Australia.
Vidic, Tembok Kokoh Serbia
Tidak salah rasanya jika menyebut nama Vidic.
Menyandang predikat bek terbaik Premier Legue
2008, tidak diragukan lagi dia akan jadi tumpuan
utama di lini pertahanan.
Reputasi mantan punggawa Red Star Belgrade ini
sudah tidak diragukan. Secara mental dan
pengalaman dia sudah sangat teruji. Vidic terbiasa
menghadapi tekanan bermain di level paling
karena sudah banyak maka asam garam di
Premier League dan Liga Champions.
Vidic memulai karir internasional pada 12 Oktober
2002 melawan Italia di babak kualifikasi Euro
2004. Bersama defender tangguh macam Mladen
Krstajic, Ivica Dragutinovic dan Goran Gavrancic,
Vidic (ketika masih membela Serbia-Montenegro)
mendapat sebutan "Famuos Four" karena
keberhasilan mencetak rekor hanya kebobolan
satu gol dalam 10 laga kualifikasi Piala Dunia 2006.
Piala Dunia kali ini akan menjadi debutnya pada
putaran final. Di Jerman 2006 silam dia urung
turut serta karena mengalami cedera lutut parah
pada detik-detik terakhir.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

Minggu, 17 Januari 2010

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM AUSTRALIA (GROUP D)


Asosiasi : Football Federation Australia
Julukan : Socceroos
Seragam : Kuning-Hijau
Kapten : Lucas Neill
Pelatih : Pim Verbeek

Profile Singkat
AUSTRALIA kembali berhasil berlaga di pentas
dunia yang akan berlangsung di Afrika Selatan
nanti. Ini merupakan ketiga kali Socceroos
mampu meraih tiket ke Piala Dunia (PD).
Australia pertama kali lolos pada PD Jerman 1974.
Uniknya, Socceroos yang kala itu masih menjadi
wakil Zona OCEANIA, juga berhasil berlaga di PD
untuk kedua kalinya dengan menjadi juara
menyisihkan Selandia Baru.
Uniknya, untuk kedua kali Australia berhasil tampil
di PD 2006, dengan Jerman kembali sebagai tuan
rumah. Sepanjang turnamen berlangsung,
Socceroos berhasil tampil mengejutkan dan
memukau.
Sayang, langkah tim yang ketika itu dibesut Guus
Hiddink itu terhenti di tangan Italia pada babak
kedua. Aksi diving Fabio Grosso yang berujung
gol penalti Francesco Totti menjadi malapetaka
buat Australia.
Kini Socceroos kembali ke PD. Bedanya, tim
besutan Pim Verbeek itu menjadi salah satu wakil
asia setelah menduduki posisi atas Kualifikasi PD
2010 Zona Asia Grup A dengan membuat Jepang
harus puas berada di posisi kedua.
Peranan Besar Tim Cahill
Australia memang memiliki beberapa pemain
bintang seperti Mark Schwarzer (Fulham), Harry
Kewell (Galatasaray) dan sang kapten Lucas Neil
(Everton). Namun, Tim Cahil layak dinobatkan
sebagai pemain andalan skuad Verbeek itu.
Gelandang yang merumput bersama Everton itu,
pertama kali tampil bersama Australia pada 2004.
Ketika itu, Socceroos melakukan laga ujicoba
melawan Afrika Selatan di Loftus Road, 30 Maret
2004 silam.
Meski kini jarang dimainkan Everton karena masih
sering mengalami cedera, namun Cahill masih
patut menjadi pemain yang diandalkan Verbeek
dalam menghasilkan gol di Afrika Selatan nanti.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM GHANA (GROUP D)


Asosiasi : Ghana Football Association
Julukan : The Black Stars
Seragam : Putih-Putih
Kapten : Stephen Appiah
Pelatih : Milovan Rajevac

Profile Singkat
SEPAK terjang Ghana di pentas Piala Dunia
memang masih asing terdengar di telinga kita.
Piala Dunia 2006 bahkan menjadi penampilan
perdana tim berjuluk The Black Stars ini. Namun,
kendati baru tampil perdana, Ghana mampu
membuat gebrakan dengan melaju ke putaran
kedua.
Di fase penyisihan grup, Ghana yang tergabung
di grup sulit bersama Italia, Rep. Ceska dan
Amerika Serikat, sempat diremehkan sejumlah
kalangan. Namun, diluar dugaan mereka mampu
membalikkan prediksi banyak orang dengan
membungkam Rep. Ceska 2-0 dan Amerika
Serikat 2-1, sebelum akhirnya mendampingi Italia
ke babak 16 besar.
Sayang, di babak 16 besar Michael Essien dkk
harus berhadapan dengan langganan juara Brasil.
Alhasil, langkah Ghana pun terhenti di fase ini
setelah dibungkam Selecao 3-0.
Ghana melakoni babak kualifikasi menuju Piala
Dunia Afrika Selatan dengan gemilang. The Black
Stars meraih empat kemenangan beruntun di
empat pertandingan awal babak kualifikasi,
sehingga membuat mereka tampil sebagai wakil
Afrika pertama selain tuan rumah Afrika Selatan di
Piala Dunia 2010.
Peluang Ghana mengulang prestasi empat tahun
silam cukup terbuka. Pasalnya, pada babak
penyisihan grup nanti, Ghana di atas kertas hanya
perlu melewati Serbia dan Australia untuk
mendampingi tim spesialis turnamen, Jerman
yang menjadi favorit di grup ini.
Namun, Ghana juga dipastikan harus berhati-hati
dengan sepak terjang Serbia yang pada babak
kualifikasi lalu tampil sebagai juara grup, setelah
mengalahkan juara Piala Dunia 1998, Prancis
yang harus melalui jalur play-off.
Michael 'Bison' Essien
Michael Essien yang telah mengoleksi 45
pertandingan dan menyumbang delapan gol,
tampaknya bakal menjadi pemain yang paling
bersinar di kubu Ghana.
Selain pengalaman berharga yang dibawanya
selama merumput bersama Chelsea, Essien juga
terkenal sebagai gelandang pekerja keras yang
siap membantu serangan maupun turun ke
belakang membantu serangan.
Lebih dari itu, Essien juga memiliki kemampuan
lain yakni tendangan keras yang pastinya bakal
membuat kiper lawan berjuang keras
menyelamatkan gawangnya.
Pemain berjuluk Bison ini dikenal garang dan tak
kenal lelah. Essien adalah andalan The Blues, dan
sudah memainkan 116 pertandingan sejak
muysim 2005. Posisinya tidak tergantikan oleh
pemain lain. Dan peran itulah yang juga
diembannya pada Timnas Ghana.
Essien sudah membela Timnas sejak 2002 lalu.
Dan telah mengoleksi 45 laga dengan mencetak 8
gol. Kini, mampukan Bison mengantarkan Ghana
ke tempat terhormat di Afrika Selatan?

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM JERMAN (GROUP D)


Asosiasi : German Football Association
Julukan : Der Panser
Seragam : Putih-Hitam
Kapten : Michael Ballack
Pelatih : Joachim Low

Profile Singkat
BICARA Piala Dunia, tentu tak lengkap tanpa
menghadirkan satu Negara. Ya, Jerman. Tim
yang dijuluki Der Panser ini merupakan salah satu
peserta langganan. Dalam 18 Piala Dunia yang
telah digelar, Jerman hanya dua kali absen yakni
pada 1930 & 1950. Di Piala Dunia 1930, Der Panser
absen lantaran tengah mengalami krisis ekonomi,
sementara pada 1950, Jerman harus menjalani
sanksi larangan tampil menyusul terjadinya
Perang Dunia II.
Dari total jumlah tersebut, Jerman tiga kali
mengakhirinya dengan gelar juara. Pertama, pada
Piala Dunia 1954 di Swiss. Jerman tampil sebagai
juara setelah menekuk Hungaria 3-2. Gelar kedua
diraih di kampung halamannya sendiri pada 1974.
Jerman juara setelah menaklukkan Belanda 2-1,
dimana salah satu gol Jerman dilesakkan
legendanya Gerd Muller. Terakhir, Jerman berjaya
di Piala Dunia 1990, Italia. Dengan materi pemain
yang kebenyakan merumput di Serie A seperti
Juergen Klinsmann dll, Der Panser melibas
Argentina 1-0 berkat gol tunggal Andreas
Brehme.
Dengan koleksi tiga trofi Juara Dunia Jerman
menduduki posisi ketiga peraih trofi terbanyak
setelah Italia (4 gelar) dan Brasil dengan lima gelar
juara. Jerman juga terkenal sebagai tim spesialis
turnamen karena selalu mampu minimal
menembus perempatfinal dari total 16
keikutsertaannya di ajang empat tahunan ini.
Satu-satunya penampilan buruk Jerman terjadi
pada 1938 saat gagal lolos dari fase penyisihan
grup. Itupun masih dengan nama Jerman Barat.
Nah, Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan nanti akan
menjadi penampilan ke-17 Jerman. Perjuangan
Jerman di babak kualifikasi pun terbilang ciamik.
Di bawah arahan pelatih Joachim Loew, Michael
Ballack dkk sukses mengalahkan Rusia dalam
perebutan tempat teratas. Selain itu, Jerman juga
memainkan 10 laga di babak kualifikasi tanpa
terkalahkan.
Namun, pada putaran final yang akan digelar Juni
2010, Jerman dipastikan harus tampil lebih dari
yang dilakukannya di babak kualifikasi. Ya,
pasalnya, dalam drawing yang dilakukan
beberapa waktu lalu, Der Panser tergabung
bersama tim-tim kuda hitam seperti Australia,
Ghana dan Serbia.
Aksi Brilian Ballack
Pada turnamen kali ini, Loew memang tak banyak
melakukan perubahan dalam susunan skuad. Ia
hanya meneruskan apa yang telah dibangun
pelatih terdahulu Juergen Klinsmann pada Euro
2008 lalu. Dengan materi yang nyaris sama,
maka, pemain yang pastinya akan banyak
memberikan kontribusi adalah sang kapten
Michael Ballack.
Kendati usianya tak lagi muda, namun visi
bermain gelandang Chelsea tak perlu diragukan.
Sebab, dalam dua perhelatan Piala Dunia
sebelumnya, Ballack berkontribusi besar
membawa Der Panser lolos ke final 2002, setelah
mencetak gol penentu kemenangan 1-0 Jerman
atas tuan rumah Korsel di babak semifinal.
Sayang di babak final, Ballack harus absen akibat
akumulasi kartu. Tanpanya, Jerman harus
mengakui keunggulan langganan juara Brasil
yang membekap Jerman 2-0 di partai puncak.
Di piala dunia 2006, Ballack yang menyandang
ban kapten menggantikan kiper Oliver Khan yang
pensiun, juga tampil luar biasa. Der Panser
diantarnya melaju hingga ke semifinal, sebelum
ditundukkan Italia 2-0 (Extra time) dalam
perebutan tiket final. Gagal ke final, Jerman
menghapus kekecewaannya dengan tampil
sebagai juara tiga setelah menundukkan Portugal
3-1.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM SLOVENIA (GROUP C)


Asosiasi : Football Association of Slovenia
Julukan : Igralci
Seragam : Putih-Putih
Kapten : Robert Koren
Pelatih : Matjaz Kek

Profile Singkat
SLOVENIA baru pertama kali tampil di Piala
Dunia 2002. Sayang, hasil yang mereka dapat
sangat mengecewakan. Negara yang saat itu
dilatih Srecko Katanec tersebut gagal meraih
kemenangan sekalipun.
Kini, Slovenia kembali berlaga di PD untuk kedua
kalinya. Namun, perjalanan negara pecahan
Yugoslavia itu sangat berliku. Setelah lolos sebagai
runner-up Grup 3 Kualifikasi PD 2010, Robert
Koren dkk berhadapan Rusia di babak play off.
Kendati sempat menelan kekalahan 1-2 pada leg
perdana di Moscow, Slovenia memastikan diri
lolos ke PD setelah meraih kemenangan 1-0
melalui gol tunggal Zlatko Dedic.
Di Afrika Selatan mendatang, Slovenia tergabung
bersama Inggris, Amerika Serikat dan Aljazair.
Tim besutan Matjaz Kek tersebut menjadi salah
satu kuda hitam dalam ajang empat tahunan
tersebut.
Palang Pintu Terakhir; Samir Handanovic
Samir Handanovic merupakan salah satu kiper
hebat di Slovenia. Handanovic memulai karir
sepakbola bersama klub Domazale. Udinese
tertarik untuk meminangnya pada musim 2004
silam.
Bahkan, kehebatan Handanovic membuat
Udinese tertarik untuk membawanya kembali
untuk menggantikan kiper Morgan De Sanctis
pada musim 2007 silam. Sejak saat itu,
Handanovic menjadi pemain andalan Udinese.
Hingga kini, kiper bertinggi 1,96 meter tersebut
sudah memperkuat Slovenia sebanyak 34 kali.
Jadi, Slovenia sangat mengandalkan
kepiawaiannya supaya dapat berbicara banyak di
Afrika Selatan nanti.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM INGGRIS (GROUP C)


Asosiasi : The Football Association
Julukan : The Three Lions
Seragam : Putih-Hitam
Kapten : John Terry
Pelatih : Fabio Capello

Profile Singkat
INGGRIS adalah salah satu kekuatan besar di
kancah sepakbola internasional. Selain Brasil, The
Three Lions merupakan salah satu negara yang
paling sering tampil di Piala Dunia.
Dahulu, negara yang terdiri dari banyak pemain
bintang ini terkenal sulit menghadapi tim besar.
Bukan hanya itu, Inggris juga tidak memiliki
mentalitas yang diperlukan dalam pertandingan-
pertandingan penting.
Namun, hal itu berubah sejak Fabio Capello
ditunjuk untuk menangani John Terry dkk.
Inggris memastikan tampil di Piala Dunia 2010
setelah menjadi juara di Kualifikasi Grup 6 Piala
Dunia 2010.
Ini merupakan ke-13 kali, The Three Lions berhasil
tampil di Piala Dunia. Sayang, hingga kini, Inggris
baru satu kali mentasbihkan diri menjadi juara
dunia pada 1966 silam.
Ketika itu, The Three Lions berhasil menjadi juara
setelah menumbangkan Jerman Barat di babak
final dengan skor 4-2, lewat hat-trick yang
disumbangkan mantan pemain Geoff Hurst.
Mesin Gol Wayne Rooney
Rooney sudah menjadi salah satu pemain
andalan ketika Timnas Inggris masih dibesut
Sven-Goran Eriksson pada musim 2003 silam.
Ketika itu, bomber andalan Manchester United
tersebut sempat menjadi pemain termuda yang
membela Inggris.
Rooney melakukan debut saat The Three Lions
berhadapan dengan Australia, 12 Febuari 2003
silam. Namun, tidak lama kemudian rekor itu
berhasil dipecahkan Theo Walcott pada bulan Juni
2006. Ketika itu Walcott unggul 36 hari.
Kini, Rooney juga menjadi salah satu andalan
Capello di Piala Dunia 2010. Arsitek asal Italia itu
berharap Rooney bisa memberikan banyak gol
buat Timnas Inggris di Afrika Selatan nanti.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM ALJAZAIR (GROUP C)


Asosiasi : Federation Algerienne de Football
Julukan : Les Fennecs
Seragam : Putih-Putih
Kapten : Yazid Mansouri
Pelatih : Rabah Saadane

Profile Singkat
DUA puluh empat tahun lamanya Aljazair harus
menanti kesempatan untuk bisa kembali unjuk
gigi di ajang Piala Dunia. Setelah turun terakhir kali
pada 1986, tim berjulukan The Dessert Fox akan
melanjutkan kiprahnya yang tertahan pada
pagelaran sepakbola antar bangsa terbesar di
Afrika Selatan 2010.
Bagi Aljazair, Piala Dunia ini akan menjadi
penampilan ketiga, diketahui sebelumnya mereka
pernah mencicipi ganasnya persaingan di
Spanyol 1982 dan Argentina 1986. Dari dua
penampilan tersebut, mereka langsung gugur
sejak babak awal dengan mencatatkan hasil dua
kemenangan, masing-masing melawan Jerman
Barat (2-1) dan Chili (3-2) pada '82, serta hanya
meraup satu poin melawan Irlandia Utara (1-1)
pada '86.
Mengenai kelayakan Aljazair tampil di Afsel,
nampaknya sudah tidak perlu diragukan lagi. Tim
besutan Rabah Saadane ini sudah melewati lika-
liku pahit sejak babak awal.
Laga paling berat yang harus mereka hadapi
sebelum memastikan satu tiket adalah saat
bermain di Sudan melawan juara bertahan Piala
Afrika Mesir. Pada duel bertajuk play-off yang
terpaksa diselenggarakan karena kedua kubu
meraih hasil identik di babak kualifikasi grup C, Les
Fennecs-julukan Aljazair- mampu keluar sebagai
pemenang lewat gol pamungkas pemain
bertahan Anthar Yahia.
Di putaran final nanti, Aljazair tergabung di grup C
bersama salah satu tim unggulan Inggris serta
dua kuda hitam Amerika Serikat dan Slovenia.
Dengan mengandalkan semangat juang para
pemain, diperkirakan mereka bakal mampu
memberikan perlawanan sengit sekaligus
membuka peluang lolos ke babak 16 besar.
Madjid Bougherra
Nama defender asal klub liga Skotlandia Glasgow
Ranger Madjid Bougherra sangat layak untuk
diketengahkan. Pengalaman tampil di kancah
Eropa termasuk Liga Champions tentu saja jadi
jaminannya.
Berbicara skill, pemain 27 ini mendapat
pengakuan resmi dari pelatih klub Bundesliga VfB
Stuttgart Markus Babbel. Ketika Die Roten -julukan
Stuttgart- harus berjumpa Rangers di laga babak
penyisihan grup G Liga Champions beberapa
waktu silam, Babbel terang-terangan
menngungkapkan dirinya berharap agar
Bougherra tidak tampil karena dia kehadiran
mantan punggawa Charlton Athletic tersebut akan
bisa menghancurkan rencana kerja pasukannya.
Bougherra yang juga memegang paspor warga
negara Prancis lebih memilih membela negara
asal kakeknya karena enggan bersaing keras
dengan pemain-pemain tenar macam William
Gallas Eric Abidal.
Dia melakukan debut internasional pada 2 Juli
2007 silam menghadapi Cape Verde. Pada
kesempatan itu dia juga mencetak sebuah gol.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM AMERIKA SERIKAT (GROUP C)


Asosiasi : United States Soccer Federation
Julukan : The Yanks
Seragam : Putih-Biru
Kapten : Carlos Bocanegra
Pelatih : Bob Bradley

Profile Singkat
POPULARITAS sepakbola di Amerika Serikat (AS)
mungkin masih kalah jika dibandingkan basket,
baseball, maupun American football. Tapi, bukan
berarti prestasi AS bisa dipandang sebelah mata.
Berada di bawah United States Soccer Federation,
AS tercatat menempati peringkat 14 FIFA dan
menjadi tim terbaik dalam zona CONCACAF. The
Yanks -julukan AS- meraih prestasi impresif ketika
menduduki peringkat tiga Piala Dunia perdana,
1930 silam.
Pada kesempatan itu, Bert Patenaude
mencatatkan namanya dalam sejarah sebagai
pemain pertama yang sukses mencetak hattrick
dalam putaran final Piala Dunia. Itu ketika AS
menumbangkan Paraguay 3-0. Namun, prestasi
tersebut baru dipastikan pada November 2006
oleh FIFA karena sempat terdapat perdebatan
terkait pencetak gol kedua. Sebelumnya, rekan
setim Patenaude, Tom Florie, atau pemain
Paraguay Ramon Gonzales disinyalir sebagai
pencetak gol kedua.
Tim sepakbola AS kembali menarik perhatian
publik pada Piala Dunia 1950 ketika menaklukkan
Inggris yang termasuk salah satu kekuatan
terbesar Eropa, 1-0.
Sayangnya, meski meraih sejumlah kesuksesan
di berbagai turnamen internasional, sepakbola
terus berada di bawah radar dan tidak mendapat
popularitas yang layak. Fakta bahwa AS harus
menunggu hingga 40 tahun untuk ambil bagian
di Piala Dunia juga tidak membantu.
Memasuki tahun 1990-an, popularitas sepakbola
mengalami peningkatan menyusul penetapan AS
sebagai tuan rumah Piala Dunia 1994. Keputusan
FIFA ini tidak lepas dari kontroversi, mengingat
prestasi serta keterlibatan AS dalam turnamen
internasional yang dinilai sangat minim. Namun,
The Yanks berhasil membungkam kritik setelah
menuai kemenangan 1-0 atas Trinidad dan
Tobago pada laga pamungkas Kejuaran
CONCACAF 1989.
Mendapat tiket langsung ke putaran final sebagai
tuan rumah, performa AS cukup menjanjikan di
Piala Dunia 1994. Mereka bahkan sempat melibas
Kolombia 2-1 yang saat itu menempati ranking
empat FIFA.
Prestasi AS terus membaik menyusul hasil
memuaskan di Piala Dunia 2002 Jepang-Korea
Selatan ketika mereka sukses lolos ke babak
perempat final sebelum akhirnya tersingkir dari
Jerman.
Pada Piala Konfederasi 2009, AS kembali
membuat kejutan ketika menaklukkan favorit
juara Spanyol yang menduduki peringkat
pertama ranking FIFA. Kemenangan 2-0 atas La
Furia Roja meloloskan AS ke babak final sekaligus
menghentikan rekor Spanyol yang belum pernah
terkalahkan dalam 35 laga sebelumnya. Di babak
final, mereka akhirnya harus menyerah di tangan
Brasil 2-3 setelah sempat memimpin dua gol di
babak pertama.
Di bawah asuhan Bob Bradley, AS melakoni
Kualifikasi Piala Dunia 2010 dengan impresif.
Bersama Carlos Bocanegra sebagai kapten, AS
melesat sebagai jawara Zona CONCACAF usai
meraih 6 kemenangan dari total 10 laga dan
hanya menelan 2 kekalahan. Jozy Altidore
(dipinjamkan ke Hull City oleh Villarreal) tercatat
sebagai topskor dengan torehan enam gol dari 13
laga yang dilakoninya.
Tergabung dalam Grup C pada putaran final di
Afrika Selatan, Bocanegra dkk bakal
memperebutkan tiket menuju babak knock out
bersama Inggris, Aljazair, dan Slovenia.
The Star: Landon Donovan
The Yanks terus menelurkan talenta-talenta baru
dan mulai merambah ke dataran Eropa. Seperti
halnya Altidore yang tercatat sebagai punggawa
klub La Liga Villarreal, AS juga memiliki pemain-
pemain sekelas Oguchi Onyewu (AC Milan), Tim
Howard (Everton), dan Clint Dempsey (Fulham).
Namun, selama beberapa tahun terakhir, nama
Landon Donovan belum tertandingi sebagai
bintang The Stars and Stripes.
Terlahir sebagai Landon Timothy Donovan, 4
Maret 1982, ia merupakan pencetak gol terbanyak
bagi AS dengan total 42 gol. Dia juga merupakan
pemain dengan assist terbanyak sepanjang
sejarah sepakbola AS.
Donovan memulai karir profesionalnya bersama
klub Bundesliga Bayer Leverkusen (2001-2005)
setelah tercatat dalam skuad muda klub tersebut
sejak 1999. Jarang diturunkan dalam
pertandingan, ia akhirnya hijrah ke San Jose
Earthquakes hingga 2004 dengan status
pinjaman.
Berlaga di Major League Soccer (MLS), popularitas
Donovan melesat cepat usai mengantarkan
Earthquakes menjuarai MLS Cup (2001, 2003).
Kini, Donovan adalah ujung tombak klub populer
Los Angeles Galaxy. Bersama bintang Inggris
David Beckham, striker sekaligus kapten 27 tahun
berhasil membawa Galaxy ke final MLS Cup 2009.
Sayang, mereka harus tumbang setelah kalah
dalam adu penalti. Kendati begitu, Donovan tetap
terpilih sebagai Most Valuable Player 2009.
Menyusul libur kompetisi MLS, Donovan akan
bereuni dengan kolganya, Tim Howard, di
Everton sebagai pemain pinjaman. Ini merupakan
kali kedua Donovan dipinjamkan ke klub Eropa
setelah musim lalu merumput bersama Bayern
Munich.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...

PIALA DUNIA 2010 : PROFIL TIM ARGENTINA (GROUP B)


Asosiasi : Asociacion del Futbol Argentino
Julukan : Albicelestes
Seragam : Putih-Biru-Hitam
Kapten : Javier Mascherano
Pelatih : Diego Maradona

Profile Singkat
ARGENTINA menyandang kehormatan sebagai
salah satu tim nasional terbesar di dunia. Bersama
Prancis, Albiceleste menjadi satu-satunya tim
yang menggenggam tiga gelar sekaligus, Piala
Dunia, Piala Konfederasi dan Olimpiade.
La Selection mencatat rekor empat kali tampil di
final Piala Dunia. Pertama, pada 1930 saat mereka
harus tunduk di tangan Uruguay 2-4. Pada 1978,
mereka memenangkan duel final melawan tim
Oranje Belanda 3-1 sekaligus merayakan selebrasi
pertama sebagai juara Piala Dunia di negeri
sendiri.
Kesuksesan pun berulang pada 1986. Legenda
sepakbola dunia Diego Armando Maradona
mengantar Argentina kembali mengusung trofi
melalui gol tangan tuhan torehannya saat
mengkandaskan Jerman Barat 3-2. Sayang,
mereka harus gigit jari. Pada 1990, Jerman
menyingkirkan Argentina 1-0 melalui tendangan
penalti.
Bukan Argentina bila tanpa sensasi. Tim Tango
kembali membuka dendam lama melawan
Jerman pada Piala Dunia 2006. Diunggulkan
menjadi juara, Argentina malah ditendang
pasukan tuan rumah 4-2 di partai perempat final.
Pertandingan pun berakhir ricuh setelah dua kubu
terlibat bentrok. Leandro Cufre diusir wasit dari
lapangan karena menendang Per Mertesacker.
Sedangkan Maxi Rodriguez, yang kala itu
berperan sebagai eksekutor gol terbaik Piala Dunia
kedapatan memukul Bastian Schweinsteiger dari
belakang.
Sayangnya, Piala Dunia 2010 memberikan
atmosfer berbeda. Argentina susah payah keluar
dari krisis demi lolos babak penyisihan grup zona
Amerika Selatan. Tujuannya merebut trofi
internasional yang sudah 24 tahun lepas dari
genggaman.
Bersaing ketat dengan 10 tim, skuad garapan
sang legenda Diego Maradona yang notabene
penuh pemain bintang terseok-seok. Penampilan
buruk secara beruntun memaksa pasukan sang
maestro Maradona berusaha ekstra keras hingga
laga terakhir.
Lionel Messi dkk bahkan sempat tak berani
berharap. Namun, Argentina akhirnya sukses
merebut kemenangan tipis di laga final atas Peru
dan Uruguay. Berbekal 28 poin, Argentina
berangkat ke Afrika Selatan setelah mencatat
delapan kemenangan, empat kali seri dan enam
kekalahan.
Selain mengatasi nasib, Argentina harus
menghadapi hujan kritik dan kecaman jelang
penampilan ke 20 perhelatan akbar Piala Dunia.
Maradona dinilai gagal membentuk performa
terbaik tim. Sementara bintang muda Messi
dihujat karena tak mampu menyumbang gol
terbaik untuk mengantar tim lolos dengan
mudah.
Hasil final drawing, Argentina tergabung di Grup
B bersama Nigeria, Republik Korea dan Yunani.
Secara matematis, Argentina mampu melaju ke
babak selanjutnya. Namun, dengan catatan
Argentina tidak boleh kalah pad alaga pembuka.
Pemain Terbaik Dunia; Lionel Messi
Ketajaman dan kepiawaian mengasah bakat di lini
depan membuat Lionel Messi selalu menjadi
bintang lapangan sekaligus tumpuan
kemenangan skuad. Sang legenda Diego
Maradona pun tak segan menyebut La Pulga
sebagai suksesor.
Di babak penyisihan Piala Dunia 2010 melawan
Venezuela, Maret 2009, untuk kali pertama
pemain terbaik dunia ini mengenakan kostum
dengan nomor punggung pendahulunya, 10.
Sebaliknya, bagi Maradona, ini merupakan laga
ofisial pertama saat dirinya menjabat sebagai
pelatih timnas.
Generasi baru Gabriel Omar Batistuta, Messi,
disebut-sebut sebagai pemain terbaik di eranya.
Di usia 21 tahun, peraih medali emas Olimpiade
Beijing 2008 telah mengoleksi sejumlah gelar
bergengsi. Selain beberapa kali menjadi
nominator Pemain Terbaik Dunia FIFA dan Ballon
d'Or, Messi meraih Bola Emas dan Sepatu Emas
pada 2005.
Performa Messi yang ciamik bersama Barcelona,
kini diharapkan bisa menular kepada Timnas
Argentina. Keraguan sempat mencuat setelah
prestasi Tim Tango kerap naik-turun. Sekarang
tinggal menunggu, mampukah Maradona
menemukan formula terbaik buat Timnas
Argentina.

Sumber : Okezone

[+/-] Selengkapnya...